CALIFORNIA, iNews.id - PayPal Holdings Inc menyampaikan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7 persen tenaga kerjanya atau sekitar 2.000 karyawan. Ini menambah daftar perusahaan fintech terbaru yang terkena dampak perlambatan ekonomi.
Mengutip Reuters, PayPal bergabung dengan sejumlah perusahaan teknologi besar dan raksasa Wall Street yang juga melakukan PHK karyawan untuk mengendalikan pengeluaran perusahaan di tengah pelemahan ekonomi.
Langkah PayPal untuk membatasi biaya disebabkan inflasi tinggi yang menghantam daya beli konsumen dan berpacu dengan ancaman resesi global.
"Sementara kami telah membuat kemajuan substansial dalam menyesuaikan struktur biaya kami, dan memfokuskan sumber daya kami pada prioritas strategis inti kami. Kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar CEO PayPal Dan Schulman dalam keterangannya dikutip, Rabu (1/2/2023).
Pada bulan November 2022, PayPal memangkas perkiraan pertumbuhan pendapatan tahunan untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi yang lebih luas. Perusahaan juga tidak mengharapkan pertumbuhan yang tinggi dalam bisnis e-commerce AS di kuartal liburan.
Salah satu eksekutif perusahaan menyebut bahwa situasi makro yang menantang dan tren e-commerce yang melambat mendorong PayPal untuk berhati-hati dengan perkiraan pertumbuhan kinerja perusahaan.
PayPal telah kehilangan sekitar 60 persen nilai kapitalisasi pasarnya dari tahun lalu. Pada penutupan perdagangan, saham PayPal naik 2,32 persen ke level 81,49 dolar AS per saham.
Editor : Aditya Pratama