JAKARTA, iNews.id - Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Falianty, mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan memengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Telisa, jika nilai tukar rupiah menembus Rp20.000 per dolar AS, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3 persen.
Dia mengungkapkan, dari hasil stress test yang dilakukan oleh akademisi perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh positif hingga akhir tahun ditengah sentimen pelemahan ekonomi global.
Telisa menjelaskan, konflik perang yang belakangan terjadi baik invasi Rusia ke Ukraina hingga konflik Israel-Palestina bakal memberikan ancaman buruk terhadap perekonomian global.
Salah satu dampak terhadap kondisi ekonomi Indonesia adalah nilai tukar yang melemah hingga keniakan harga minyak dunia.