Sandiaga menyebut, WTM merupakan pembuka jalan dan tentunya Indonesia mendapatkan perhatian, karena memiliki keunggulan terutama dari ranking kepariwisataan dunia. Peringkat pariwisata Indonesia naik pesat pada 2022. Hanya dalam waktu 18 bulan, peringkat wisata Indonesia melesat ke urutan 32, dari sebelumnya di urutan 44.
Dengan naik 12 peringkat, untuk pertama kalinya Indonesia yang merupakan dari 117 negara dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2021, berada di atas Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
"Dan kita harus memastikan terkawalnya momentum agar kebangkitan kita di tahun depan juga akan berdampak kepada ekonomi Indonesia secara keseleruhan. Seperti kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga di atas prediksi analis, yang memprediksi di bawah 5,5 persen. Kita berhasil tumbuh di atas 5,7 persen. Menunjukkan bahwa kekuatan pasar Indonesia terutama konsumsi kelas menengah dan menengah ke atas yang menopang pertumbuhan terutama beberapa belanja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ucap Sandiaga.
Di gelaran WTM, Sandiaga melihat antusiasme dari investor-investor luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang selama dua tahun terakhir lebih terdominasi investor dalam negeri.
"Kami berharap dengan kunjungan ke London ini akan meningkatkan jumlah investasi dan kualitas investasi baik investasi asing maupun dalam negeri di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami sangat optimis menghadapi peluang walaupun dunia terancam resesi global, tapi Indonesia menunjukkan suatu kinerja yang optimal yang tentunya patutnya kita syukuri," ujar Sandiaga.