Bahkan, sejumlah konsumen tidak lagi membeli dalam jumlah banyak, di mana sebelumnya biasanya langganan Alex membeli lima ekor ayam, sekarang dikurangi menjadi dua ekor saja.
"Konsumen yang tadinyanya beli dua ekor jadi cuma satu ekor. Pedagang-pedagang makanan juga mengurangi pembeliannya. Kaya pedagang nasi padang, warung makan, warteg gitu jadi ga banyak belinya. Biasanya mereka beli sampai lema ekor, jadi cuma dua ekor. Jauh bedanya," tuturnya.
Tak hanya itu, tak jarang konsumen menawar saat membeli ayam potongnya. Namun, apa daya, dibanding tidak habis, Alex rela menurunkan harga jual dari harga patokannya.
"Kalau ada yang nawar dikit tetap saya kasih. Walaupun untungnya dikit. Yang penting barangnya habis. Mau gimana lagi? Kalau besok-besok dijual jadi enggak fresh," katanya.
Pedagang lainnya, Joni mengaku sempat libur jualan selama lima hari karena mahalnya harga ayam potong. Dia tak mampu membeli harga mahal yang tak sebanding dengan permintaan pasar.
"Lima hari kemarin libur, mahal banget ayam, jualinnya susah. Ini baru jualan lagi karena butuh pemasukan. Ya Bismillah ludes deh hari ini," ujar Joni.
Joni menuturkan, harga ayam potong kini sudah melonjak tak menentu. Tak hanya itu, pembelian di agen pun dibatasi. Adapun, harga ayam potong yang dia jual hari ini seharga Rp45.000 per ekor (ukuran besar) dan Rp40.000 untuk ayam ukuran kecil.
"Biasanya tuh saya minta 100 ekor dikasih, saya minta 50 ekor aja rebutan sama pedagang lain yang udah booking," tuturnya.