JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Nasional Partai Perindo, Yerry Tawalujan, angkat bicara mengenai harga beras yang terus mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir.
Menurut dia, kenaikan harga beras tidak dapat dihindari karena kemarau panjang dan kekeringan menyebabkan produksi beras di tingkat petani menurun.
"Kenaikan harga beras terjadi karena dampak kemarau panjang dan kekeringan. Petani tidak dapat lagi menanam padi di sawahnya yang sudah mengering. Tingkat produksi otomatis padi menurun. Jadi dapat dipahami jika harga beras terus bergerak naik," ujar Yerry kepada wartawan, Kamis (7/9/2023).
Seperti diberitakan, harga beras yang biasanya dijual Rp10.500 per kg, saat ini naik menjadi Rp12.000 per kg. Kenaikan harga beras terjadi karena harga gabah di tingkat petani juga naik.
Harga gabah basah dua bulan yang lalu masih dijual Rp5.400 hingga Rp5.500 per kg, sekarang sudah menjadi Rp7.500 per kg untuk gabah kering.