Harga Beras Tinggi, CIPS Minta Pemerintah Relaksasi Kuota Impor

Advenia Elisabeth
Beras Bulog. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) meminta pemerintah merelaksasi kuota impor beras untuk mengendalikan harga beras dalam negeri yang tinggi.

Menurut peneliti CIPS, Hasran, harga beras di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan harga beras internasional, termasuk di negara-negara produsen dan eksportir beras utama di kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam.

Terkait hal itu, pemerintah bisa merelaksasi kuota impor jika harga beras mulai sulit dikendalikan dan menutup kembali keran impor tersebut ketika harga komoditas utama ini kembali stabil.

"Merangkaknya harga beras belakangan ini menunjukkan pentingnya pemerintah memiliki strategi stabilisasi harga maupun pasokan beras dalam negeri, termasuk melalui relaksasi impor," kata Hasran, dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (27/10/2022).

Dia mengungkapkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut bahwa kenaikan harga beras domestik, selain karena baru memasuki masa tanam, harga di penggilingan kini juga sudah lebih tinggi dari harga penyerapan Bulog yang ditentukan pemerintah.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
21 hari lalu

Mentan Gencarkan Operasi Pasar hingga Harga Beras di Bawah HET

Nasional
21 hari lalu

Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton, Mentan: InsyaAllah Kita Tidak Ada Impor

Bisnis
22 hari lalu

BPS Ungkap Harga Beras Turun selama Oktober 2025, dari Penggilingan hingga Eceran

Bisnis
2 bulan lalu

Harga Beras hingga Cabai Merah Turun Jelang Akhir Pekan, Ini Rinciannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal