Amalia menambahkan, faktor lainnya yaitu karena preverensi terhadap beras lokal yang mempengaruhi kepada pembentukan harga beras.
Ia mencontohkan, beras lokal varietas Solok yang dikonsumsi Suku Minang di Riau dan sebagainya cenderung memiliki karakteristik sendiri di mana pasokan dari luar wilayah tidak serta merta mampu menekan harga beras lokal.
Berbeda dengan daerah Riau, terdapat wilayah yang bukan sentra produksi beras di Maluku dan Papua, kenaikan harga beras didorong oleh faktor pasokan dan juga faktor distribusi.
"Selain dipengaruhi oleh harga gabah, harga beras di penggilingan juga dipengaruhi oleh ongkos produksi seperti penjemuran. Kondisi ini yang biasanya terkendala karena cuaca, berpengaruh ke upah buruh, hingga biaya produksi lainnya," tutup Amalia.