Data Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sekitar 3 juta barel pada pekan lalu, karena rilis lain dari cadangan nasional dan penurunan ekspor.
Peningkatan persediaan minyak mentah AS yang mengejutkan, bersama dengan impor minyak mentah yang lebih rendah, serta pertumbuhan ekspor yang lebih lambat di China pada bulan April memperburuk kekhawatiran tentang permintaan minyak global.
Namun, penurunan harga minyak mentah dibatasi oleh lonjakan permintaan bensin AS menjelang musim mengemudi musim panas.
"Kami memperkirakan bahwa harga minyak berkisar antara 75-95 dolar AS per barel selama 2023 berdasarkan pasokan dan permintaan fundamental dan bahwa minyak akan naik saat kita memasuki musim mengemudi musim panas," ucap Hatfield.