NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah melesat sekitar 2,5-2,9 persen menjelang laporan bulanan OPEC yang akan memberikan gambaran terkait prospek pasokan dan permintaan. Kenaikan pada penutupan Senin (10/6/2024) ini merupakan yang tertinggi dalam empat bulan.
Minyak mentah Brent naik 2,01 dolar AS atau 2,5 persen menjadi 81,63 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,21 dolar AS atau 2,9 persen menjadi 77,74 dolar AS per barel.
Mengutip Bloomberg, harga minyak cenderung lebih rendah sejak awal April di tengah kekhawatiran mengenai permintaan dan membengkaknya produksi dari luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Sementara itu, rencana OPEC+ untuk mulai memulihkan pasokan pada akhir tahun ini menambah sentimen penurunan harga, meskipun kelompok tersebut mengklarifikasi bahwa mereka dapat menyesuaikan rencana produksinya jika diperlukan.
Para pedagang juga mengamati keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis pada Rabu mendatang. Perekonomian yang kuat dan inflasi yang masih tinggi di Amerika Serikat menyebabkan investor tidak lagi berharap perubahan kebijakan bank sentral yang sangat dinanti-nantikan akan terjadi dalam waktu dekat.
Sepanjang pekan lalu harga minyak mengalami penurunan yang ketiga kali berturut-turut di tengah kekhawatiran rencana pengurangan produksi oleh OPEC+ mulai bulan Oktober akan menambah peningkatan pasokan.
Meski ada pengurangan produksi yang dilakukan OPEC+, persediaan minyak telah meningkat. Stok minyak mentah AS meningkat pada minggu terakhir, begitu pula stok bensin.