NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah menutup akhir pekan dengan kenaikan seiring meningkatnya ancaman perang di seluruh kawasan di Timur Tengah. Harga komoditas ini juga mencapai kenaikan mingguan terbesar lebih dari setahun.
Mengutip Reuters, secara mingguan, minyak mentah Brent naik lebih dari 8 persen, tertinggi dalam seminggu sejak Januari 2023. Sementara, West Texas Intermediate (WITI) AS naik 9,1 persen dari minggu ke minggu, tertinggi sejak Maret 2023.
Harga minyak mentah Brent pada pekan ini berakhir di level 78,05 dolar AS per barel, sementara harga minyak mentah WTI di level 74,38 dolar AS per barel.
Sebelumnya, Israel menyatakan akan menyerang Iran karena meluncurkan rentetan rudal ke wilayahnya pada hari Selasa. Peristiwa tersebut membuat analis minyak memperingatkan klien tentang potensi konsekuensi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Harga minyak melonjak hampir 2 persen selama satu sesi di akhir pekan, namun kembali turun setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dirinya mendukung Israel dan akan mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran.
Pada hari Kamis, patokan harga minyak melonjak lebih dari 5 persen setelah Biden mengonfirmasi bahwa AS sedang berunding dengan Israel mengenai apakah Israel akan mendukung serangan terhadap infrastruktur energi Iran.
Analis komoditas JPMorgan menyebut serangan terhadap fasilitas energi Iran bukanlah tindakan yang disukai Israel.
"Rendahnya tingkat persediaan minyak global menunjukkan bahwa harga akan naik hingga konflik tersebut terselesaikan," tulis analisis JPMorgan.