Harga Minyak Mentah Menguat Imbas Kenaikan Suku Bunga dan Ancaman Permintaan China

Dinar Fitra Maghiszha
Harga minyak mentah menguat di awal perdagangan pada, Jumat (4/11/2022) setelah sempat mengalami koreksi di pembukaan. (Foto: Reuters)

Menambah kecemasan pasar, Bank of England memperingatkan pada Kamis (3/11/2022) bahwa menurut mereka Inggris telah memasuki masa resesi dan ekonomi mereka dimungkinkan tidak akan tumbuh selama dua tahun lagi.

Berdasarkan pengamatan ANZ Research, terdapat tanda-tanda permintaan minyak yang lebih lemah di Eropa dan Amerika Serikat menyusul berkurangnya orang-orang yang mengemudi kendaraan.

Lebih jauh, kebijakan China yang tetap berkutat pada pembatasan ketat Covid-19 dinilai masih akan membebani pasar minyak. Selain itu, pasar juga akan terdampak langkah Arab Saudi yang menurunkan harga jual resmi (OSP) minyak 'Light' andalan mereka untuk periode Desember sebesar 40 sen menjadi 5,45 dolar AS per barel.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

BI Ungkap Guyuran Dana Rp200 Triliun Belum Mampu Turunkan Bunga Kredit

Keuangan
8 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun

Makro
8 hari lalu

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya

Nasional
1 bulan lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal