NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah naik 1 persen pada perdagangan hari Selasa (17/9/2024) waktu setempat. Hal ini dipengaruhi gangguan pasokan dan para pelaku pasar yang bertaruh bahwa permintaan akan tumbuh jika bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve akan menurunkan suku bunga minggu ini.
Kedua kontrak minyak ditutup pada level tertinggi pada bulan ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 1,10 dolar AS atau 1,6 persen menjadi 71,41 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka Brent naik 95 sen atau 1,3 persen menjadi 73,70 dolar AS per barel.
Mengutip Reuters, lebih dari 12 persen produksi minyak mentah dari Teluk Meksiko AS berhenti beroperasi imbas badai francine pada minggu lalu, yang mengangkat harga minyak dalam empat dari lima sesi terakhir. Hal ini membuat harga Brent bangkit setelah mencapai level terendah dalam hampir tiga tahun pada pekan lalu.
Selain itu, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi dari ketegangan terbaru yang terjadi di Timur Tengah. Dikabarkan bahwa kelompok militan Hizbullah berjanji akan membalas Israel setelah pager meledak di Lebanon pada hari Selasa, yang menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai hampir 3.000 orang lainnya termasuk para pejuang dan utusan Iran untuk Beirut.
Selain itu, harga minyak naik karena terganggunya pasokan di Libya, di mana keretakan antara faksi-faksi yang bersaing memperebutkan kendali bank sentral telah menyebabkan penurunan produksi dan ekspor minyak.