JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah di perdagangan Asia, Selasa (7/3/2023) sore naik tipis setelah selama lima sesi terakhir menguat. Hal itu dipicu kekhawatiran tentang terbatasnya kapasitas cadangan di pasar dan ketidakpastian pasokan Rusia mengimbangi data minyak beragam dari importir minyak mentah utama China.
Minyak mentah berjangka Brent meningkat 18 sen menjadi diperdagangkan pada 86,36 dolar AS per barel pada pukul 07.30 GMT atau 14.30 WIB, setelah naik 0,4 persenpada Senin (6/3/2023). Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 16 sen menjadi diperdagangkan di 80,62 dolar AS per barel, menyusul kenaikan 1,0 persen di sesi sebelumnya.
Brent dan WTI akan naik untuk sesi keenam, yang bagi Brent akan menjadi rekor terpanjang sejak Mei tahun lalu.
"Kekhawatiran pasokan yang membantu harga minyak lebih tinggi semalam kemungkinan besar berasal dari komentar CEO Chevron bahwa 'tidak banyak kapasitas ayunan' di pasar minyak," kata analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
"Kunci yang tidak diketahui untuk tahun 2023 adalah gangguan terhadap ekspor minyak dan produk olahan Rusia," imbuh dia.