SINGAPURA, iNews.id - Harga minyak mentah stabil pada hari Kamis. Hal ini disebabkan investor tetap berhati-hati menjelang perkiraan pengurangan produksi oleh kelompok OPEC+ dan karena data pabrik China yang lebih lemah dari perkiraan menggarisbawahi perlambatan pertumbuhan di negara tersebut.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen atau 0,2 persen menjadi 83,23 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 17 sen atau 0,2 persen menjadi 78,03 dolar AS per barel.
Kontrak minyak acuan ditutup hampir 2 persen lebih tinggi pada hari sebelumnya di tengah harapan akan adanya resolusi yang mendukung harga dari kelompok OPEC+, yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia.
Anggota OPEC+ akan mengadakan pertemuan kebijakan pada hari ini. Pembicaraan menjelang pertemuan tersebut berfokus pada pengurangan produksi tambahan, meskipun rinciannya belum disepakati, menurut sumber yang mengetahui persoalan tersebut.
“Hitungan mundur menuju pertemuan OPEC+ mendatang sedang berlangsung, dan hal tersebut telah menjadi fokus utama harga minyak, karena pelaku pasar mengabaikan berita bearish apa pun saat ini,” ujar Ahli Strategi Pasar di IG Yeap Jun Rong dikutip, Kamis (30/11/2023).
“Kita melihat adanya peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan berdasarkan data EIA, bersamaan dengan kejutan negatif pada angka PMI China. Keduanya mungkin mendukung penurunan defisit pasokan-permintaan, namun gagal menyebabkan banyak penurunan pada harga," tuturnya.