NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia melemah hampir 3 persen pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/1/2024) dan membuat penurunan harga dalam sepekan. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan penurunan suku bunga dapat ditunda setidaknya dua bulan lagi.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 2,05 dolar AS atau 2,5 persen menjadi 81,62 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,12 dolar AS atau 2,7 persen menjadi 76,49 dolar AS per barel.
Untuk pekan ini, Brent turun sekitar 2 persen dan WTI turun lebih dari 3 persen. Namun, indikasi permintaan bahan bakar dan kekhawatiran pasokan disinyalir dapat mengerek kembali harga komoditas tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Adapun The Fed harus menunda penurunan suku bunga AS setidaknya beberapa bulan lagi. Hal ini disebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi permintaan minyak.
The Fed telah mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen sejak Juli 2023. Risalah rapat bulan lalu menunjukkan sebagian besar gubernur bank sentral khawatir akan tindakan yang terlalu cepat untuk melonggarkan kebijakan.
“Seluruh sektor energi bereaksi, karena jika inflasi mulai kembali maka akan memperlambat permintaan produk energi,” ujar Ekonom di Matardor Economics, Tim Snyder dikutip, Sabtu (24/2/2024).