DUBAI, iNews.id - Perdagangan non-minyak Uni Emirat Arab (UEA) mencapai rekor tertinggi 3,5 triliun dirham (952,93 miliar dolar AS) pada tahun 2023. Hal ini disampaikan Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum melalui akun X hari ini, Minggu (18/2/2024).
Mengutip Reuters, torehan ini mencerminkan inisiatif negara tersebut untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak mentah. Perdagangan barang non-minyak naik 12,6 persen dari tahun 2022, sementara ekspor barang dan jasa melampaui 1 triliun dirham dan mencatat rekor baru.
Sejak tahun 2021, eksportir minyak Teluk telah memulai serangkaian kesepakatan perdagangan, investasi, dan kerja sama bilateral, yang disebut Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), untuk mendukung upaya yang bertujuan mendiversifikasi sumber pendapatan dan sektor ekonomi.
Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani Al Zeyoudi mengatakan, sejauh ini tidak ada dampak terhadap UEA dari gangguan rute pelayaran Laut Merah akibat serangan Houthi.
“Kami pikir negara kami tidak akan terganggu dengan hal itu. Kami berada dalam posisi yang baik, dan ini tentang bagaimana kami memiliki ketahanan, dan kemampuan adaptasi sistem di sini untuk menghadapi tantangan yang dihadapi dunia dan kawasan,” ucap Zeyoudi.
Sektor non-minyak jauh melampaui pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) secara keseluruhan dalam enam bulan pertama tahun 2023, melonjak hampir 6 persen dibandingkan dengan pertumbuhan keseluruhan sebesar 3,7 persen.