LONDON, iNews.id - Harga minyak mentah turun pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal ini disebabkan investor mengambil keuntungan setelah kedua harga minyak acuan berakhir pekan lalu sekitar 6 persen lebih tinggi di tengah ketegangan di Timur Tengah dan karena penghentian penyulingan menekan pasar produk olahan.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 89 sen atau sekitar 1,1 persen menjadi 81,30 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 83 sen atau sekitar 1,1 persen menjadi 76,01 dolar AS per barel.
Tamas Varga dari pialang minyak PVM menyebut, terdapat sejumlah topik utama yang mendasari kenaikan harga minyak mentah pekan lalu, di antaranya ancaman terus-menerus terhadap pengiriman barang di Laut Merah, serangan Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia, dan pemeliharaan kilang AS. Hal ini menyebabkan terbatasnya ketersediaan produk.
"Faktor-faktor ini belum mereda, dan karena alasan ini, saya yakin apa yang kita lihat saat ini hanyalah sebuah retracement," ucapnya dikutip, Senin (12/2/2024).
Gangguan logistik di Laut Merah berlanjut pada hari Senin, di mana kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengatakan mereka telah menargetkan sebuah kapal kargo di Laut Merah. Mereka menyebut kapal tersebut milik AS.
Kelompok Houthi sejak itu mengatakan mereka akan menargetkan kapal-kapal yang tidak hanya terhubung dengan Israel, tetapi juga AS dan Inggris.