JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyatakan Harga Tandan Buah Segar (TBS) milik petani sawit saat ini anjlok hingga mencapai 57 persen, meski pemerintah telah membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) pada akhir Mei 2022.
Ketua Apkasindo, Gulat Manurung, mengatakan harga TBS milik para petani swadaya saat ini hanya dihargai Rp1.127/kg. Harga tersebut sekitar 24-57 persen di bawah harga normal, jika berdasarkan harga penetapan Dinas Perkebunan di 22 Provinsi.
"Untuk menyelesaikan masalah semakin turunnya harga TBS petani tidak ada pilihan lain, pemerintah harus mencabut atau mengurangi beban di hilir karena beban di hilir yang menanggungnya adalah hulu, seperti BK, PE, DMO-DPO dan FO (flush-out)," kata Gulat pada pernyataan tertulisnya kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/6/2022).
Gulat menjelaskan, pemerintah hanya memiliki 3 opsi untuk mengembalikan atau menormalkan harga TBS milik petani swadaya maupun petani mitra. Sebab TBS petani tidak berubah walaupun sudah dibuka keran ekspor.
Pertama, jika tetap menggunakan full beban seperti saat ini, seperti adanya PE (pungutan ekspor) ditambah BK (Bea Keluar) ditamnah DMO/DPO dan FO (flush out) maka harga CPO Indonesia hasil tender KPBN akan jatuh pada angka kisaran Rp9.227/kg (belum potong pajak), dan setelah ditransmisikan ke harga TBS Petani menjadi Rp1.963/kg (jika rendemen TBS 21 perssen).