Harga Tes PCR di Indonesia Diklaim Lebih Murah Dari Negara ASEAN hingga UEA

Suparjo Ramalan
Ilustrasi tes PCR. (Foto: med-technews)

Bio Farma merupakan salah satu BUMN yang ikut memproduksi reagen PCR. Tercatat, perseroan sudah mengantongi tiga produk alat diagnosa Covid-19 tersebut. Ketiganya, BioVTM, PCR Singleplex (Biocav), dan BioSaliva. 

Saat ini, kapasitas existing BioVTM 300.000 tube per bulan. Sementara kapasitas ekspansi sebanyak 600.000 tube per bulan. Untuk, existing produk Biocav mencapai 2.400.000 test per bulan dengan kapasitas ekspansi mencapai 5.000.000 test per bulan. Lalu, kapasitas eksisting BioSaliva 40.000 kit per bulan dengan kapasitas ekspansi 100.000 kit per bulannya. 

Honesti juga menilai, mekanisme harga tertinggi PCR sama dengan harga tertinggi eceran sejumlah obat-obatan yang dipasarkan di klinik atau layanan kesehatan resmi. 

"Model sekarang yang ditetapkan pemerintah untuk menetapkan harga tertinggi dari reagen ini, sangat membantu membuat harga pengetesan ini bisa didapat oleh masyarakat, persisi seperti pada farmasi obat-obatan, itu juga semacam harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, tidak murni melewati syarat mekanisme pasar," ungkap Honesti.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Menkum Teken Perjanjian Esktradisi ASEAN: Tak Ada Lagi Safe Haven bagi Pelaku Kejahatan

Bisnis
6 hari lalu

Duh! Produktivitas Tenaga Kerja RI Masih di Bawah Rata-Rata ASEAN

Nasional
15 hari lalu

Menhan se-ASEAN Bertemu di Malaysia, Sepakat Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Nasional
21 hari lalu

Prabowo Hadiri KTT ASEAN Plus Three, Dorong Kerja Sama Konkret dan Persaingan Konstruktif

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal