Matahari semakin ekspansif setelah masuk bursa pada 1992. Kemudian pada 1996 silam Hari menjual Matahari Department Store kepada Lippo Group. Lama menghilang dari ingar-bingar industri ritel, Hari lalu merintis bisnis baru yang jauh berbeda dari yang biasa digelutinya.
Dia mendirikan Taman Wisata Matahari (TWM) pada 2007. Hingga saat ini TWM yang mengusung konsep recreation and education park menjadi salah satu destinasi wisata dan edukasi bagi pelajar, keluarga, dan masyarakat. Hingga tadi malam, belum di ketahui penyebab pasti meninggalnya pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Mei 1940 ini.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, Bogor. Ada pun jenazah Hari saat ini disemayamkan di rumah duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Kota Bogor. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Denpasar, Bali, untuk dikremasi pada Rabu pekan depan.
Kapolsek Cisarua Kompol IY Taojiri saat ditemui dirumah duka mengatakan, setlah menerima laporan, pihaknya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bukti-bukti, dan memeriksa enam saksi. Dari temuan di lokasi kejadian, ujar Taojiri, korban dalam kondisi tersangkut dan tertelungkup dengan luka di bagian kening.
“Diduga akibat benturan batu setelah terseret arus sungai,” jelasnya.
Dia menegaskan, tidak ditemukan adanya indikasi akibat kekerasan jika melihat kondisi fisik korban yang memang sudah berusia lanjut dan masih segar. Pihak manajemen TWM yang diwakili Senior Marketing and Creative Manager Ilham Fadjriansyah mengatakan, Hari diduga kehilangan keseimbangan saat mengecek kondisi Sungai Ciliwung yang memang melintasi kawasan wisata tersebut.