"Ini memamg masalah waktu enggak bisa, kita mau kirim BPKP untuk audit dulu barangnya. Jadi kita audit barangnya itu dibeli tidak di tangan ketiga. Dan kemudian nanti harganya benar. Jangan sampai nanti ada harga penyimpanan-penyimpanan harga," tutur dia beberapa waktu lalu.
Adapun mengenai masalah Impor barang, Luhut mengatakan sebenarnya impor kereta tersebut tidak boleh terjadi lagi di masa depan. Menurut Luhut, Indonesia harus mempunyai kereta baru dari pabrikan dalam negeri. Meskipun harga lebih mahal akan tetapi terjadi perputaran uang di dalam negeri.
"Jadi saya bilang kenapa enggak dibuat perencanaan supaya tidak impor, memang mungkin sedikit lebih mahal. Tapi itu kan berputar uangnya di dalam negeri," kata Luhut.