“Field di dalam sampel: nik, npwp, nama, alamat, kelurahan, kecamatan, kabkot, provinsi, kode_klu, klu, nama_kpp, nama_kanwil, telp, fax, email, ttl, tgl_daftar, status_pkp, tgl_pengukuhan_ pkp, jenis_wp, badan_hukum Berikut 25 nama teratas yang termasuk di dalam 10.000 sampel,” kata dia.
Merespons hal itu, netizen justru curiga apakah ada kasus yang ingin ditutupi lagi. Hal itu seperti yang ditulis @uyeuyeuyeee
“Bjorka lagi. Coba tebak kasus apa yang sedang dicoba untuk ditutupi?” tulis dia.
Selain itu, netizen @agunsux mengaku kecewa dengan pemerintah saat ini karena data tersebut bisa diretas dan diperjual-belikan.
“gak ada berita menyenangkan dari pemerintah ini,” kata dia.