SEMARANG, iNews.id - Selama dua periode menjabat, Gubernur Jawa Tengah, yang juga Bacapres Partai Perindo, Ganjar Pranowo konsisten mendukung pengembangan UMKM di Jateng. Salah satu upaya yang dilakukan Ganjar memberikan wadah pengembangan tersebut adalah kehadiran Hetero Space.
Kreative hub yang menjadi tempat para pengusaha muda berkreativitas ini disediakan Ganjar di beberapa kota yaitu Semarang, Solo, dan Banyumas.
Tak hanya tempat, Ganjar juga menggagas program pelatihan di dalam Hetero Space. Hetero for Startup, gerakan pemberdayaan kewirausahaan untuk membantu para entrepreneur melakukan akselerasi dalam bisnisnya lewat berbagai pelatihan dan pembinaan yang kini sudah masuk volume tiga.
Menggandeng mentor-mentor yang ahli di bidangnya, Ganjar membuat bisnis para pengusaha scale up dan berdampak. Salah satunya Sahono, pengusaha muda yang menginisiasi Jegg Boy and Girl, layanan serba bisa untuk beli makan, antar jemput, antar barang, antar dokumen, beli obat, belaja di pasar, hingga tarik tunai di Salatiga, Jateng.
Alumni Hetero for Startup volume dua ini menjelaskan, melalui gerakan yang diinisiasi Ganjar tersebut, dirinya kini mendapatkan ribuan transaksi dalam satu hari dari sebelumnya hanya ratusan.
Dalam pemberdayaan ini, Suhono melewati 4 fase, yakni fase pertama Founder Sourcing, fase 2 Community Engagement, fase 3 Challenge Development, dan fase 4 Continuity. Di fase-fase tersebut Suhono bertemu dengan pelaku bisnis lain yang membuatnya makin berkembang.
“Dari keuangan, dari cara berkomunikasi, cara membuat bisnis lebih bagus, scale up, tentu banyak yang kami dapat di Hetero,” ucap Sahono usai berdiskusi dengan Ganjar bersama puluhan alumni Hetero for Startup lainnya di Puri Gedeh, Kota Semarang, Rabu (16/8/2023).
Tak hanya membuat bisnisnya scale up, Sahono menyebut dirinya juga bisa memberikan dampak signifikan terhadap para pelaku UMKM Salatiga. Pasalnya, selama ini Jegg Boy and Girl bisa memberdayakan SDM lokal.
Sesuai dengan namanya, Jegg Boy and Girl telah memiliki 240 driver aktif yang siap melayani konsumen berbelanja. Sebanyak 40 persennya nya adalah driver wanita dan berusia dibawah 35 tahun.