Budi mengatakan sebagian hasil penjualan dua ruas tol sudah digunakan untuk membayar utang perusahaan. Sehingga, posisi pinjamannya menurun signifikan dari Rp44 triliun per Juni 2023 menjadi Rp30 triliun per September tahun ini.
"Jadi sebelum kami melakukan aset recycling per Juni 2023 pinjaman kami sebesar Rp44 triliun, kami sudah melakukan aset recycling dan sudah menerima atas dua ruas yaitu Medan - Binjai dan Bakauheni - Terbanggi Besar senilai Rp20 triliun," ucapnya.
Tak sampai di situ, Budi memastikan pembayaran utang akan kembali dilakukan dua tahun mendatang. Di mana, pihaknya akan melunasi pinjaman perbankan dan obligasi sebesar Rp5 triliun pada 2025.
Proses pelunasan utang tersebut setelah Indonesia Investment Authority membayar sisa transaksi divestasi Tol Medan - Binjai dan Bakauheni - Terbanggi Besar Rp5 triliun.
"Sehingga nanti pinjaman kami tinggal Rp10 triliun dan angka Rp10 triliun ini masih kami kelola dengan aset-aset yang ada ini," tuturnya.