LOS ANGELES, iNews.id - Walt Disney menjadi perusahaan terbaru yang menghentikan pengeluaran iklannya di Facebook. Langkah tersebut mengikuti jejak sejumlah perusahaan global yang telah lebih dulu menyetop sementara iklan mereka di platform raksasa media sosial tersebut, termasuk juga di Instagram dan Twitter.
Disney bergabung dengan perusahaan lain seperti Unilever, Starbucks, Adidas hingga Coca Cola. Kebijakan penghentian iklan tersebut dipicu oleh kondisi memanasnya suhu politik di Amerika Serikat (AS). Facebook dituding menjadi media penyebaran isu politik berbau ujaran kebencian.
Belum diketahui pasti berapa lama Disney dengan berbagai mereknya akan menghentikan pengeluaran tersebut. Saat ini, Disney telah menghentikan sementara iklan layanan video streaming Disney Plus di Facebook. Perusahaan juga menghentikan iklan di Instagram untuk layanan streaming lain yang disebut Hulu.
"Untuk hal itu, kami memahami, kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan kami akan terus bekerja dengan para ahli lainnya untuk mengembangkan lebih banyak alat, teknologi, dan kebijakan untuk melanjutkan perjuangan ini," kata perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan email, dikutip dari Reuters Minggu (19/7/2020).
Perusahaan-perusahaan besar lainya, seperti Verizon Communications, Hershey, Ben and Jerry's dan North Face juga telah menghentikan iklan di Facebook untuk sementara waktu. Perusahaan-perusahaan global tersebut mendukung kampanye 'Stop Hate for Profit'. Gerakan itu menyerukan agar pengiklan menghentikan sementara iklan di Facebook dan Instagram.
Mark Zuckerberg selaku Founder & CEO Facebook langsung menanggapi hal itu. Dia mengumumkan, perusahaannya akan segera melabeli semua posting yang berhubungan dengan kampanye politik dan ujaran kebencian, dengan tautan yang mendorong pengguna untuk mengecek pusat informasi yang valid.