Kebijakan PHK akan difokuskan pada mereka yang beroperasi dalam penerbangan pesawat Airbus, bukan pesawat Boeing. Emirates menerbangkan Airbus A380 superjumbo yang menampung sekitar 500 penumpang. Sedangkan Boeing 777 yang diterbangkannya, menampung lebih sedikit penumpang dan karenanya lebih mudah diisi selama periode penurunan perjalanan maskapai saat ini.
Ribuan awak kabin juga diberi tahu bahwa mereka tidak lagi dipekerjakan ke depannya. Sementara itu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), yang mewakili 290 maskapai penerbangan, memperkirakan, maskapai penerbangan dunia akan kehilangan lebih dari 84 miliar dolar AS (Rp1.209 triliun) dan pemangkasan satu juta pekerja tahun ini.
Baru-bariu ini, salah satu dari tiga maskapai terbesar di AS, United Airlines, memperingatkan stafnya, perusahaan mungkin harus mem-PHK 36.000 dari mereka, karena penurunan besar dalam jumlah penumpang perjalanan udara akibat pandemi ini.