Jerman berada di nomor dua, dengan total utang perusahaan 762 miliar dolar AS atau setara Rp11.020 triliun. Ini juga termasuk tiga perusahaan yang paling berutang di dunia, seperti Volkswagen, dengan utang 192 miliar dolar AS (Rp2.776 triliun) meskipun perusahaan itu mengalami peningkatan pada pembiayaan mobilnya.
Sebaliknya, seperempat perusahaan dalam indeks terbaru justru tidak memiliki utang sama sekali. Bahkan, beberapa memiliki cadangan uang tunai yang cukup besar. Cadangan dana terbesar adalah senilai 104 miliar dolar AS (Rp1.503 triliun), milik Alphabet perusahaan induk Google.
Tahun lalu, utang perusahan di dunia juga mengalami kenaikan tajam 8 persen, yang didorong oleh merger dan akuisisi oleh perusahaan-perusahaan yang meminjam untuk mendanai pembelian kembali saham dan dividen. Tapi, lompatan pada 2020 ini akan menjadi kondisi yang sangat berbeda seiring dampak virus corona yang menguras laba begitu banyak.