LONDON, iNews.id - Pandemi Covid-19 ternyata tak hanya memukul sektor bisnis seperti toko ritel dan pusat perbelanjaan. Lembaga perguruan tinggi atau universitas ternyata juga tak luput dari dampak krisis ini.
Bukan tidak mungkin, kampus besar yang selama ini sudah dikelola dengan baik pun ternyata juga ikut bangkrut. Itulah yang sedang terjadi di Inggris Raya.
Sebanyak 13 universitas di sana tengah beresiko mengalami kebangkrutan. Sebuah studi oleh Institute for Fiscal Studies (IFS) menyebutkan, hal itu disebabkan pandemi corona yang menggerogoti keuangan universitas-universitas tersebut.
Adanya pembatasan perjalanan yang diperketat dengan kebijakan lockdown, telah membuat belasan universitas itu kesulitan bertahan tanpa mahasiswa dan tenaga pengajar. Bahkan, selama pandemi ini, banyak dari mereka yang pindah ke program belajar online, sebagianya lagi tidak berencana untuk kembali ke universitas sampai musim panas 2021.
Tak hanya itu, banyak calon mahasiswa dari luar Inggris Raya yang tampaknya mengurungkan niat untuk belajar di sana. "Total pendapatan sektor universitas di Inggris Raya adalah sekitar 40 miliar poundsterling (Rp722,34 triliun) per tahun, atau sekitar 1,8 persen dari pendapatan nasional. Dan saat ini pendapatan tersebut beresiko bangkrut karena wabah Covid-19,” ujar pihak peneliti IFS dikutip dari CNBC Senin (6/7/2020).