Pada 2019, IMF menangguhkan akses SDR Venezuela setelah lebih dari 50 negara anggota yang mewakili mayoritas kepemilikan saham IMF menolak mengakui pemerintahan Presiden Nicolas Maduro setelah pemilihannya kembali disengketakan. IMF juga menangguhkan transaksi dengan Myanmar setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta Februari lalu.
Alokasi SDR sebesar 650 miliar dolar AS kepada 190 negara anggotanya dijadwalkan berlaku aktif pada 23 Agustus 2021. Tambahan SDR tersebut bertujuan untuk memperkuat likuiditas negara-negara miskin yang telah sangat tertekan oleh pandemi Covid-19.
Juru bicara IMF mengatakan, SDR yang dialokasikan untuk Afghansitan sebesar 310 juta atau setara dengan 440 juta berdasarkan nilai tukar SDR pada Rabu (18/8/2021).
Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan, mereka berupaya mencegah Taliban mengakses cadangan SDR negara itu. Jika Afghanistan ingin mendapatkan kembali akses ke SDR, maka akan membutuhkan negara lain untuk bersedia menukar SDR dengan mata uang yang mendasarinya, sebuah transaksi yang kemungkinan juga akan diblokir oleh AS.
Para pejabat Afghanistan dan AS mengatakan, sebagian besar aset bank sentral Afghanistan senilai hampir 10 miliar dolar AS disimpan di luar Afghanistan, yang ditempatkan jauh dari jangkauan para pemberontak. Seorang pejabat pemerintahan AS sebelumnya mengatakan, aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat tidak akan diberikan kepada Taliban.