"Kita hanya punya waktu emas sangat singkat. PSBB bagi negara maju memiliki waktu lebih panjang karena ada dana yang cukup untuk masyarakatnya. Sementara bagi negara berkembang seperti Indonesia waktunya lebih pendek, mungkin hanya tiga bulan," katanya.
Dalam kesempatan sama, peneliti Indef Muhammad Zulfikar Rakhmat mengatakan apabila kasus Covid-19 di Indonesia tidak memuncak di kuartal kedua, potensi ekonomi kembali tumbuh cukup terbuka lebar.
"Namun, jika pemerintah membuat kebijakan yang bisa membuat angka kasus meningkat, bisa jadi pemulihan semakin sulit," katanya.