Selain itu, lanjutnya, pengembangan Internet of Things (IoT), mesin Computerized Numerical Control (CNC) milling dan sistem pembelajaran tentang ventilator medis, solusi digital untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan servis secara digital, serta kerja sama pembuatan radar.
"Para pihaknya terdiri dari berbagai macam perusahaan swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ungkap Agus.
Pada kesempatan tersebut, Menperin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyatakan komitmennya dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia. Upaya ini diyakini akan mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Penandatanganan kerja sama industri ini dapat membawa banyak perubahan dalam peningkatan industri di berbagai bidang dan juga membuka akses pasar industri yang lebih luas,” ujarnya.
Menurut Agus, Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, namun juga memiliki arti dan peranan penting dalam kontribusinya menunjang perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.
Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini. Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.