NEW YORK, iNews.id - Snap Inc, perusahaan induk dari aplikasi populer Snapchat akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 1.200 karyawan. Jumlah itu sekitar 20 persen dari jumlah karyawan global sebanyak lebih dari 6.400 orang.
Hal itu dilakukan menyusul kondisi ekonomi yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya inflasi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed). Penurunan pasar saham baru-baru ini terutama memukul sektor teknologi, di mana berita tentang pembekuan perekrutan, PHK, dan langkah-langkah pemangkasan biaya lainnya telah mendominasi berita utama selama berbulan-bulan.
CEO Snap Evan Spiegel mengumumkan kabar itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu (31/8/2022). Dia mengatakan, perusahaan sedang melakukan restrukturisasi untuk fokus pada tiga prioritas strategis, yakni pertumbuhan komunitas, pertumbuhan pendapatan, dan augmented reality.
"Akibatnya, kami menghentikan beberapa proyek, mengurangi ukuran tim kami sekitar 20 persen, dan mengumumkan promosi Jerry Hunter menjadi Chief Operating Officer," kata Spiegel, dikutip dari CNN Business, Kamis (1/9/2022).
"Perubahan sebesar ini selalu sulit, dan kami fokus untuk mendukung anggota tim kami yang pergi melalui transisi ini. Kami sangat berterima kasih atas banyak kontribusi mereka untuk Snap," imbuhnya.