LONDON, iNews.id - Pemerintah Inggris membatalkan rencana untuk memangkas tarif pajak penghasilan tertinggi. Pasalnya, rencana pemangkasan pajak penghasilan untuk orang kaya tersebut memicu gejolak di pasar keuangan dan pemberontakan di partainya.
Mengutip CNN Business, Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan, pemangkasan pajak untuk orang berpenghasilan lebih dari 170.000 dolar AS menjadi gangguan dari paket tindakan pemerintah untuk mengatasi krisis energi dan mengurangi pajak secara lebih luas.
Pengumuman tersebut menandai penurunan besar dan tiba-tiba bagi Perdana Menteri baru Liz Truss, yang pemerintahannya telah digoyahkan oleh reaksi terhadap usulannya untuk memangkas pajak besar-besaran, termasuk pemotongan tarif tertinggi pajak penghasilan menjadi 40 persen dari 45 persen.
Pembatalan itu datang tiba-tiba, beberapa hari setelah kebijakan diumumkan dan sehari setelah Truss mengakui kesalahan dalam mempersiapkan landasan bagi anggaran mini Kwarteng pada 23 September tetapi mengatakan dia tetap pada langkah-langkah tersebut.
"Saya mendukung paket yang kami umumkan dan saya mendukung fakta bahwa kami mengumumkannya dengan cepat," katanya kepada BBC, Minggu (2/10/2022).
Adapun pemangkasan yang diusulkan sebesar 50,5 miliar dolar AS akan menjadi yang terbesar dalam 50 tahun. Truss dan Kwarteng mengatakan, pemangkasan tersebut akan menggoyahkan Inggris dari kinerja ekonomi yang lesu selama bertahun-tahun.