Adapun pemerintah telah menetapkan PLTS Atap sebagai program strategis nasional untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Optimalisasi pengembangan PLTS Atap akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan industri untuk memaksimalkan pencapaian target tersebut.
Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, target pengembangan PLTS Atap untuk sektor rumah tangga selama tiga tahun ke depan memiliki potensi daya listrik sebesar 1,52 gigawatt.
Dadan menyebut, pemerintah akan memusatkan pembangunan PLTS Atap di pulau-pulau besar yang telah memiliki jaringan listrik maupun wilayah usaha yang memadai karena energi surya memiliki karakter intermittent yang sangat bergantung terhadap kondisi cuaca.
"Kalau tiba-tiba mendung, maka PLN dan pemilik wilayah usaha harus segera mengganti listrik. Jadi harus ada selalu pembangkit yang standby, sehingga diperlukan grid yang cukup baik," ucap Dadan.