MOSKOW, iNews.id - Rusia menghadapi sejumlah konsekuensi jika gagal membayar utang luar negeri dari dua obligasi internasional senilai 649 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp9,326 triliun.
Pemerintah Rusia memiliki waktu 30 hari, yakni sampai 25 Mei 2022, untuk melakukan pembayaran obligasi internasional, sesuai dengan komitmen kepada obligor dari berbagai negara.
Analis Reuters menyebut gagal bayar (default) obligasi internasional Rusia memiliki konsekuensi yang lebih luas. Berikut ini konsekuensi jika Rusia gagal membayar utang luar negeri:
1. Memicu credit default swaps (CDS)
Jika Rusia mengalami gagal bayar, maka hal itu akan memicu kondisi credit default swaps (CDS) bagi para pemegang obligasi internasional Rusia.
Komite penentuan akan melihat apakah peristiwa "non-pembayaran" telah terjadi. Namun, keputusan seperti itu umumnya diambil setelah masa tenggang berlalu, yakni setelah 25 Mei 2022. Saat ini, ada sekitar 6 miliar dolar AS kontrak CDS yang beredar di Rusia.