2. Rusia mendeklarasikan moratorium
Pemerintah Rusia dapat secara sepihak mengumumkan moratorium atau penghentian sementara pembayaran obligasi internasional, bahkan bisa juga memutuskan penghentian pembayaran secara permanen.
IMF menyatakan, moratorium dapat dilakukan sebelum atau sesudah pembayaran gagal, melalui pengumuman atau undang-undang yang terpisah dari pembayaran utang luar negeri yang terlewat.
Pemerintah mungkin mengumumkan moratorium sebagai tindakan sementara untuk menghentikan pembayaran sebelum meluncurkan restrukturisasi utang, seperti yang dilakukan Meksiko pada 1982. Pencanangan moratorium juga menjadi salah satu pemicu potensial kontrak CDS.
3. Kewajiban utang yang berisiko
Jika mengalami gagal bayar dan menyatakan moratorium pembayaran utang luar negeri, maka Rusia akan dicap sebagai negara dengan kewajiban utang yang berisiko.
Kondisi ini, akan membuat Rusia sulit mengajukan pembiataan dan sering dimanfaatkan oleh lembaga bantuan yang mengkhususkan diri membantu negara dalam kondisi krisis.
Seperti diketahui, Rusia akan melakukan pembayaran sebesar 649 juta dolar AS kepada pemegang dua obligasi sesuai batas waktu jatuh tempo, tetapi Departemen Keuangan AS memblokir transfer tersebut, dan mencegah Rusia menggunakan cadangan mata uang asing yang dibekukan untuk membayar utangnya. Hal itu membuat pemerintah Rusia memutuskan membayar utang luar negeri dari dua obligasi internasional dengan menggunakan mata uang rubel.