Ini Strategi Astra International Hadapi Pelemahan Rupiah

Isna Rifka Sri Rahayu
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto. (Foto: iNews.id/Isna Rifka Sri Rahayu)

"Ada hikmahnya kami belajar banyak dari krisis moneter yang terjadi di 1998 sampai pertengahan tahun 2000. Pada akhirnya kami memutuskan lokalisasi dari produk yang ada," kata Henri.

Selain itu, Henri menyebut, Astra justru mengekspor kendaraan bermotor ke sejumlah negara, termasuk Filipina. Dengan demikian, peningkatan profit margin yang diperoleh dari penjualan ekspor dapat membantu penurunan di pasar domestik.

"Produknya yang diekspor ke Filipina ini membantu rupiah yang sedang melemah. Kami melakukan itu dengan mengutilisasi factory dengan baik," ujar dia.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terus tertekan oleh dolar AS. Pada awal pekan, rupiah bahkan hampir menyentuh level Rp14.000 per dolar AS. Sempat menguat kemarin, mata uang Garuda kembali melemah hari ini. Sejumlah kalangan menilai rupiah akan mengalami fluktuasi hingga akhir tahun ini karena bank sentral AS, The Fed melakukan normalisasi kebijakan moneter.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Keuangan
3 tahun lalu

Astra Financial Akuisisi Bank Jasa Jakarta, Bakal Dijadikan Bank Digital

Bisnis
3 tahun lalu

Astra Siap Masuki Era Elektrifikasi Kendaraan, Target Rilis 30 Model Mobil Listrik

Keuangan
3 tahun lalu

Laba Bersih ASII Semester I Melonjak 106 Persen Jadi Rp18,17 Triliun

Bisnis
8 tahun lalu

Ruas Tol Trans Jawa Milik Astra Beroperasi 2019

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal