JAKARTA, iNews.id - PT Astra International Tbk (ASII) sudah menyusun strategi untuk menghadapi kurs rupiah yang terus melemah dalam beberapa hari terakhir ini. Gejolak kurs dinilai berdampak pada industri otomotif yang menggunakan bahan baku impor.
Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto mengatakan, perusahaan sudah mengantisipasi fluktuasi kurs sejak beberapa tahun lalu dengan menaikkan komponen otomotif lokal. Dengan demikian, dia memastikan Astra tidak akan menaikkan harga jual produk.
"Kami belajar banyak dari reformasi 98 kalau terlalu dahsyat ya harga mobil akan dinaikkan. Kalau sekarang kita coba bertahan," ujar Prijanto saat jumpa pers di Menara Astra, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Menurut Prijanto, pengelolaan biaya produksi yang efisien menjadi fokus utama Astra yang 47 persen pendapatannya berasal dari sektor otomotif. Apalagi, persaingan di segmen bisnis otomotif kian sengit.
Sementara itu, Direktur Astra Henri Tanoto menambahkan, karakter bisnis otomotif sangat bergantung pada pergerakan kurs dolar Amerika Serikat (AS) karena biasanya bahan baku pembuatan kendaraan bermotor diimpor. Oleh karena itu, pabrikan yang mengutamakan komponen lokal tidak terpengaruh dengan fluktuasi kurs.