Bukan kali pertama Jae-young berurusan dengan hukum. Pada Agustus 2017, Jae-young sempat mendekam di balik jeruji besi setelah divonis penjara selama 5 tahun atas kasus suap.
Pada 5 Februari 2018, Pengadilan banding membebaskan dan menangguhkan hukuman bagi pria yang memiliki harta bersih senilai 12,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per Mei 2021.
Jae-young yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi di tengah pandemi melalui perusahaannya, masih perlu mengurus izin dari kementerian hukum di Korea Selatan.
Raksasa teknologi Samsung yang merupakan salah satu produsen gawai pintar terbesar di dunia ini, sejatinya tidak memiliki dampak atas ketidakhadiran Lee dalam manajemen, kata seorang perwakilan perusahaan.
Kendati demikian, Jae-young punya posisi strategis yang bisa membuat keputusan proyek investasi besar di perusahaan.
Seperti di antaranya, keputusan terkait pembangunan pabrik Samsung di Amerika Serikat senilai 17 miliar dolar AS untuk memproduksi chip canggih masih menungguh kehadiran Jae-young.
Investasi besar ini dilaksanakan di tengah minimnya pasokan chip global dan ketatnya persaingan kompetitor seperti TSMC dan Intel Corp.