Jokowi Beberkan Alasan Tesla Harus Investasi di Indonesia

Dinar Fitra Maghiszha
Momen pertemuan Presiden Jokowi dan Elon Musk di SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). (Foto: BPMI SETPRES/UN)

Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki cadangan timah, tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit yang melimpah, beberapa di antaranya merupakan bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.

Di bawah Jokowi, Indonesia yang kaya sumber daya telah melarang ekspor komoditas utama, termasuk nikel yang belum diproses pada tahun 2020, batu bara pada tahun 2021, dan minyak nabati pada bulan April. Langkah terakhir ditujukan untuk menstabilkan harga domestik.

“Tidak, saya pikir itu bukan proteksionisme. Tapi kita ingin nilai tambah itu ada di Indonesia. Kalau kita tetap mengekspor bahan mentah, yang mendapat nilai tambah itu negara lain,” ucapnya.

Dalam upaya untuk meningkatkan ekonominya dan memanfaatkan sumber daya alamnya untuk produksi dalam negeri, Indonesia ingin menjauh dari ekspor bahan mentah. Dia juga ingin menjadi pemain global dalam baterai listrik dan produsen mobil listrik.

“Kami ingin membangun ekosistem industri untuk baterai lithium,” tuturnya. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Mobil
6 jam lalu

Tampang Unik, Desain Ikonik Wuling BinguoEV Jadi Tren

Mobil
1 hari lalu

Pabrikan China Nilai Mobil Listrik Lebih Populer Ketimbang Hybrid di Perkotaan

Internasional
1 hari lalu

Elon Musk Sebut Populasi Orang Kulit Putih di Dunia Hampir Punah

Internasional
3 hari lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim Luncurkan Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri QV-E

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal