Jokowi menambahkan, tantangan ketiga adalah normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, yang diperkirakan akan terjadi lebih cepat. Hal tersbut akan memberikan reaksi untuk investor dalam negeri.
"Pemulihan ekonomi masih menjadi tantangan utama dari eksternal, misalnya seperti gangguan rantai pasokan yang memicu peningkatan inflasi secara global, selain itu normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat yang diperkirakan akan terjadi lebih cepat," tutur Jokowi.
Presiden menjelaskan, pada kuartal IV 2021 yang lalu perekonomian Indonesia tumbuh diangka 5,02 persen. Angka tersebut diyakini dapat tumbuh signifikan di Tahun 2022.
"Tahun 2022 menyajikan berbagai peluang transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik terutama dalam bidang green economy dan teknologi Informasi," ugkap Jokowi.