Arsjad mengungkapkan, pondasi awal dalam peta Jalan Indonesia emas memiliki empat pilar Strategi Pembangunan. Pertama, mencapai ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan.
Kedua, mencapai kesejahteraan melalui pengembangan sektor-sektor strategis (manufaktur, UMKM, keuangan, dan parekraf). Ketiga mendorong inklusivitas melalui pemberdayaan populasi rentan. Keempat, mendorong keberlanjutan dengan cara dekarbonisasi industri dan elektrifitasi kendaraan.
Selain empat pilar pembangunan ini, Indonesia memerlukan aspek pendukung seperti sumber daya manusia, infrastruktur, digital, dan regulasi.
"Hari ini saya ingin membahas lebih lanjut terkait sumber daya manusia, karena ini sangat relevan dalam konteks pagi hari ini. Indonesia diproyeksikan memiliki bonus demografi, dimana pada tahun 2045 nanti penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 70 persen dari total populasi,” ungkap Arsjad.
Dia menekankan, Indonesia sangat perlu memanfaatkan bonus demografi dengan menjadikan sumber daya manusianya berkualitas. Jika tidak, bonus demografi hanya membawa masalah sosial seperti kemiskinan pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi di kalangan generasi muda.
Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peran penting agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan mencapai visi Indonesia 2045.