- Proyek natural Extract Rp26,49 miliar
- Proyek Supporting Function Rp10 miliar
Perseroan menargetkan serapan dana investasi PMN dapat menggenjot pembangunan fasilitas produksi pada kuartal II tahun 2023. "Dan diharapkan pada kuartal III 2022 telah dapat beroperasional dan memberikan kontribusi untuk kinerja Perseroan yang lebih baik," bunyi pernyataan manajemen Indofood, dalam siaran resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (31/5/2022).
Seperti diketahui, Indofarma membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,90 triliun pada tahun 2021. Realisasi ini meningkat 69,15 persen dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp1,71 triliun.
Peningkatan penjualan didominasi dari penjualan produk covid-related baik untuk segmen alat kesehatan, obat-obatan, dan pengadaan serta distribusi penugasan vaksin Covid-19, Covovax.
Dari sisi neraca, perseroan mencatatkan pertumbuhan aset baik aset lancar dan tidak lancar sebesar 17,42 persen dibandingkan tahun 2020, dengan nilai sebesar Rp2,01 triliun dibandingkan Rp1,71 triliun pada tahun 2020.
Jumlah liabilitas atau kewajiban utang Indofarma membengkak tahun 2021 menjadi Rp1,50 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp1,28 triliun. Adapun ekuitas juga meningkat menjadi Rp508,31 miliar, dibandingkan tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp430,32 miliar.