Hal itu pula yang membuat harga Pertalite tidak mengalami kenaikan ketika tren harga minyak mentah naik, begitu pun sebaliknya ketika harga minyak mentah turun.
Arifin menegaskan, untuk saat ini memang harga Pertalite tidak ikut turun. Meski begitu, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait potensi penurunan harga Pertalite ke depannya.
"Jadi ini (BBM non-subsidi) turun-naiknya itu mengikuti fluktuasi harga minyak internasional, tapi yang BBM subsidi (harganya) tetap," ucapnya.
Sebelumnya, Dirjen Migas Tutuka Ariadji pun mengungkapkan harga keekonomian Pertalite masih lebih tinggi Rp2.000 per liter dibandingkan harga jualnya saat ini. Sehingga apabila dihitung maka harganya sekitar Rp12.000 per liter.
"Oh masih lebih. Harga ekonominya masih lebih (dari harga jual). Lebihnya bisa sekitar Rp2 ribuan," ucap dia ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (1/11/2023) lalu.