Irfan menegaskan, aturan tersebut bukan serta-merta hak karyawan untuk menikmati fasilitas penerbangan secara gratis dihilangkan, melainkan hanya dibatasi.
"Kita tidak menghilangkan haknya, kita hanya meminta karyawan dan direksi dan komisaris untuk terbang di tanggal-tanggal tersebut menggunakan fasilitas perusahaan. Jadi kita tidak hilangkan fasilitasnya, kita hanya batasi penggunaannya," tutur Irfam.
Adapun pada angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Garuda Indonesia menyediakan 10.762 penerbangan, naik 22 persen dibandingkan periode musim puncak tahun 2022/2023 dengan total 1,89 juta tempat duduk atau naik 30 persen dibandingkan.
"Ini merupakan gabungan dari penerbangan Garuda juga Citilink," ungkap Irfan.