NEW YORK, iNews.id - Barista kedai kopi Starbucks di Buffalo, New York melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes terkait kondisi kerja yang tidak aman di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Aksi ini telah dilakukan sejak Rabu (5/1/2022) dan terus berlanjut hingga Kamis (6/1/2022) waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, para pekerja Starbucks menyebut tidak akan kembali untuk bekerja sampai mereka merasa aman. Barista Starbucks sekaligus pengurus serikat pekerja Casey Moore menuturkan, sepertiga karyawan telah keluar dari pekerjaannya di tengah pandemi COVID-19.
"Toko itu kekurangan staf secara drastis, membuat mitra yang tersisa kelelahan dan terlalu banyak bekerja," ujar Moore dikutip, Jumat (7/1/2022).
Selain itu, Moore menyebut bahwa karyawan yang masih bekerja belum diberikan masker N95 dan Starbucks masih diharuskan untuk melayani pelanggan yang tidak mengggunakan masker, meskipun ada mandat masker di seluruh negara bagian.
Juru bicara perusahaan Reggie Borges mengatakan, pada hari Senin, 20 toko area Buffalo telah menutup area tempat duduk dan beralih hanya melayani pesanan take-out saja. Bahkan, beberapa toko telah mengurangi jam operasi untuk mengatasi lonjakan lokal dalam kasus COVID-19.