Di dalam negeri, kata Riska, rencana BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) untuk mengurangi porsi investasi saham dan reksa dana menekan indeks. Menurut dia, porsi BP Jamsostek pada instrumen ini cukup besar, sehingga menjadi perhatian pelaku pasar.
“Porsi BPJS sendiri itu ada 23,9 persen ada di reksadana saham dan saham. Disampaikannya wacana mengenai pengurangan investasi saham ini turut berimbas pada saham-saham blue chip kita yang memang pada perdagangan kemarin juga mengalami penurunan yang signifikan," ujarnya.
Dari sisi global, kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor 10 tahun juga berdampak pada arus modal asing ke Indonesia. Saat ini, yield sudah menyentuh 1,7 persen karena pelaku pasar global khawatir inflasi di AS akan bergerak lebih cepat sehingga memaksa The Federal Reserve mencabut kelonggaran moneter.