JAKARTA, iNews.id - Kementerian ESDM mendorong pencapaian target 6 juta motor listrik pada 2025. Hal ini dilakukan untuk mencapai target Net Zero Emmision (NZE) di 2060 mendatang.
Untuk itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menyaksikan 3 penandatanganan Nota Kesepahaman yang mendukung program transisi energi. Penandatanganan ini bagian dari rangkaian The 2nd Energy Transitions Working Group (ETWG), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Ini adalah upaya untuk menciptakan ekosistem KBLBB dengan target 6 juta unit motor listrik pada tahun 2025. Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel per tahun atau senilai Rp16 triliun per tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton per tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh) per tahun," ujar Ego dikutip, Jumat (24/6/2022).
Untuk diketahui, hari ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian ESDM dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk program konversi motor listrik.
Selanjutnya antara PT PLN (Persero) dan HIMBARA (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN) untuk kredit kepemilikan KBLBB serta pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Program ini turut memberikan manfaat untuk peningkatan keterampilan baru bagi generasi muda, membuka lapangan kerja baru dengan adanya bengkel konversi, dan meningkatkan produksi komponen lokal.
Sementara itu, nota kesepahaman lain yang ditandatangani adalah antara PT. PLN (Persero) dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Universitas Nusa Cendana dalam pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu dalam rangka memproduksi biomasa untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Program ini juga dapat mengurangi pemanfaatan energi fosil melalui co-firing biomasa pada PLTU.
"Diharapkan melalui program ini dapat dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, BUMD, UMKM dengan melibatkan Perguruan Tinggi untuk penyediaan bahan baku biomasa secara berkelanjutan," ucap Ego.