Kebutuhan Anggaran Air Minum Perpipaan Masih Kurang Rp86,8 Triliun, KPBU Jadi Solusi

Iqbal Dwi Purnama
Kementerian PUPR menyebut, gap pembiayaan untuk menyediakan air minum perpipaan cukup besar. Inovasi pembiayaan KPBU jadi pilihan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Pemerintah menawarkan kerja sama dengan swasta melalui skema source to tap. Nantinya, source to tap akan mengintegrasikan mulai dari perencanaan sistem dari hulu hingga hilir, sehingga timeline-nya lebih terukur antara pembangunan di hulu dengan penyerapan di hilir.

Selain sistemnya terintegrasi antara hulu dan hilir, Herry menjelaskan, prinsip source to tap pada pembiayaan infrastruktur air minum akan lebih memperkecil risiko interface, desain pembangunan lebih optimal dan efisien serta pembiayaan menjadi satu untuk proyek unsolicited dan mengoptimalkan struktur proyek untuk blended finance pada proyek solicited

"Sehingga lebih memberikan kepastian investasi bagi badan usaha karena mulai perencanaan hingga implementasinya akan terintegrasi. Tinggal nanti bagaimana ada penyesuaian-penyesuaian agar layanan masyarakat tetap maksimal, tetapi dari sisi investasi juga menjanjikan,” ucapnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

MBG Serap APBN Rp52,9 Triliun hingga Pertengahan Desember 2025

Nasional
3 hari lalu

Kemenkeu Kucurkan Rp345,1 Triliun untuk Bayar Subsidi dan Kompensasi

Nasional
3 hari lalu

Tutup Defisit APBN, Pemerintah Tarik Utang Rp614,9 Triliun

Nasional
3 hari lalu

Purbaya Lapor APBN Defisit Rp560,3 Triliun per November 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal