Sementara di peringkat kedua adalah raja barang mewah Johann Rupert dari Afrika Selatan, yang naik dari posisi 4 di tahun sebelumnya. Melesatnya harga saham Compagnie Financiere Richemont – pembuat jam tangan Cartier dan pena Montblanc – sebesar 60 persen mendorong kekayaannya menjadi 11 miliar dolar AS, naik dari 7,2 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya.
Nicky Oppenheimer dari Afrika Selatan, yang sebelumnya menjalankan perusahaan pertambangan berlian DeBeers sebelum menjualnya ke perusahaan pertambangan Anglo American pada satu dekade lalu, menempati urutan ke-3. Kekayaannya tercatat sebesar 8,7 miliar dolar AS.
Sementara di posisi 4, Nassef Sawiris dengan kekayaan bersih 8,6 miliar dolar AS, Abdulsamad Rabiu berada di posisi 5 dengan kekayaan 7 miliar dolar AS. Mike Adenuga di peringkat 6 dengan kekayaan 6,7 miliar dolar AS dan Issad Rebrad di peringkat 7 dengan kekayaan bersih 5,1 miliar dolar AS.
Nagiub Sawiris dengan kekayaan bersih 3,4 miliar dolar AS berada di peringkat 8 dan Patrice Motsepe di peringkat 9 dengan kekayaan bersih 3,1 miliar dolar AS. Sedangkan Koos Bekker dan Strive Masiyiwa di posisi 10 dengan kekayaan sama-sama 2,7 miliar dolar AS.
Di peringkat berikutnya hingga 18, yakni Mohamed Mansour dengan kekayaan 2,5 miliar dolar AS, Aziz Akhannouch dengan kekayaan 2,2 miliar dolar AS, Michiel Le Roux dengan kekayaan 1,7 miliar dolar AS, Othman Benjelloun, Mohammed Dewji, dan Youssef Mansour dengan kekayaan sama-sama 1,5 miliar dolar AS serta Yasseen Mansour dengan kekayaan 1,1 miliar dolar AS.
Ke 18 miliarder Afrika itu tidak ada yang baru dalam daftar Africa's Richest People 2022 versi Forbes. Mereka berasal dari 7 negara berbeda.
Afrika Selatan dan Mesir masing-masing memiliki 5 miliarder dalam daftar itu, diikuti Nigeria 3 miliarder dan Maroko dengan 2 miliarder. Sementara Aljazair, Zimbabwe, dan Tanzania masing-masing 1 miliarder.